Dinsdag 02 April 2013

Asal Muasal Gading Di Flores

sumber: inilahFLORES – blog Kanisius Kami

Gading gajah sangat dekat dengan masyarakat Flores dari ujung Timur sampai Barat. Beberapa ritual adat seperti pernikahan erat kaitannya dengan gading. Pasalnya, gading itu menjadi kesepakatan belis (mahar) dalam menentukan diterima atau tidaknya lamaran seorang pria kepada wanita pujaannya.
Pada masa kini, jumlah gading yang beredar di masyarakat tidaklah banyak. Kendati demikian, pola lamaran dengan gading sebagai pembayaran belum juga ditinggalkan. Adat dan kebiasaan itu masih tetap dipertahankan oleh sebagian kalangan masyarakat adat di Flores. Namun, ada juga yang sudah menggantikan peran gading dengan sejumlah uang tunai. Gading hanya menjadi parameter untuk menentukan perhitungan uang tunai yang harus disediakan pihak pria pada acara lamaran resmi.
Tahukan anda dari mana asal gading-gading tersebut? Beberapa jawaban yang diberikan orang Flores tentang asal muasal gading tersebut, antara lain:
1. Flores adalah habitat gajah pada zaman lampau
Ketika Pulau Flores masih merupakan satu kepulauan dengan Benua Australia, disinyalir bahwa gajah-gajah Flores datangnya dari Benua Australia. Gajah-gajah itu beranak-pinak di Pulau tersebut dan berhasil mempertahankan speciesnya dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar pada masa yang cukup lama. Namun, sejak gajah-gajah itu mulai dibunuh untuk kebutuhan makan nenek moyang, jumlahnya makin terbatas dan punah. Tidak ada migrasi lagi karena Pulau Flores sudah terpisah oleh karena pergeseran kerak bumi.
2. Nenek moyang Orang Flores pemakan gajah
Versi ini tidak mendukung teori gajah yang bermigrasi. Gading-gading itu datangnya dari nenek moyang orang Flores, yang umumnya adalah pendatang. Mereka datang dan menempati Pulau Flores dengan membawa gading-gading tersebut. Mereka memang suku pemakan daging dan salah satunya adalah gajah. Gading-gading itu simpan sebagai bukti sebuah suku telah berhasil membunuh beberapa ekor gajah, sesuai jumlah gading yang ada.
3. Gading sebagai pembayaran pasukan sewaan asal Flores
Pada masa perang, terutama di daratan Pulau Sumatera dan Kalimantan, juga daerah-daerah lain di Nusantara kala itu, sebagian masyarakat Flores diduga menjadi tentara bayaran dari beberapa suku di luar Pulau Flores. Jasa tentara sewaan itu akan dibayar dengan menggunakan gading.
4. Gading beranak
Alasan yang mistis magis adalah soal keberadaan Gading Ibu yang bisa beranak gading lain. Gading ibu itu biasanya disimpan pada sebuah rumah adat dan dijaga sebagai warisan leluhur. Gading ibu itu tidak bisa dijualbelikan atau dipindahtangankan. Diyakini, gading ibu itu – dalam dua atau tiga tahun – akan melahirkan anak gading baru. Anak-anak gading itulah yang akan digunakan dalam berbagai ritual adat untuk keperluan tertentu.
Anda mempunyai versi lain dari asal muasal gading di Flores?(iF02

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking